Perjalanan 17 Jam ke Korea Selatan

*Artikel ini dibuat berdasarkan pengalamanku di tahun 2019, sebelum Covid-19 muncul

Hi, Selamat membaca ya!

Di tahun 2019, aku berhasil untuk pergi dan belajar di negeri Ginseng, Korea Selatan. Akhirnya rencanaku untuk belajar bahasa Korea selama 3 bulan di sana terealisasikan *YESSSS*.

Di sini, aku akan mulai dengan perjalananku yang cuma pergi sendiri ini dari Bandung sampai ke Seoul. Let's Go~~!!! 

Jadi hari itu tanggal 7 September 2019, aku pergi meninggalkan keluargaku untuk belajar seorang diri di Seoul. Aku pergi menggunakan pesawat AA dengan rute Bandung-Kuala Lumpur- Incheon. Kenapa aku memilih penerbangan tersebut??? Jawabannya karena bulan September itu sudah mulai musim gugur di Korea. Saat musim gugur, banyak sekali turis yang datang ke Korea untuk menikmati festival, pohon gugur, dan sejuknya udara di Korea. Karena itu otomatis semua harga penerbangan naik dan yang paling murah, ya, pesawat AA :)

Selama 2 jam perjalanan (Bandung-KL) tidak ada masalah dan semua berjalan lancar. Aku pun transit di KL. Kupikir transit selama 9 jam tidak akan melelahkan karena bisa tidur, makan, dan menonton televisi di ruang yang sudah disediakan di bandara. Ternyata oh ternyata, aku sangat bosan ๏_๏ Subuh-subuh di bandara yang ada, ya, ngantuk. Karena aku tidak mau menyewa hotel, aku tidur, bangun, tidur lagi selama 9 jam. Mungkin karena hal itu, saat terbangun, aku merasakan masuk angin *wkwkwkwk.

Jadi 6 jam sisa perjalananku untuk sampai Incheon kupakai tidur lagi di pesawat agar sesampainya di sana, aku bisa kembali sehat. Akhirnya, aku sampai di Bandara Incheon~~~ Sesampainya di sana, aku masih sedikit pusing dan mual karena masuk anginku *wkwkkwk.  

Di Bandara Incheon, aku harus melewati imigrasi dan di sini aku mendapatkan kejadian tidak terduga. Aku dibawa ke kantor imigrasi (。ŏ_ŏ) Saat itu, aku terkejut karena turis lainnya bisa masuk dengan mudah sedangkan aku harus ke kantor imigrasi terlebih dahulu. Dipikiranku saat itu, "apakah aku akan di deportasi? apa yang akan terjadi padaku?" belum lagi, aku sedang pusing dan mual, ya, tujuanku adalah ingin cepat sampai ke goshiwon (kosan) untuk tidur.

Sesampainya di kantor imigrasi, aku ditanya perihal visaku. Ternyata, aku diharuskan ke kantor imigrasi karena banyak pemakai visa dengan jenis yang sama denganku melakukan hal-hal ilegal seperti tidak pulang ke Indonesia, mencari dan bekerja secara ilegal di Korea dan hal lainnya. Mereka mencurigai aku karena tau aku datang sendiri dan memiliki jenis visa tersebut. Di sini, mereka menanyakan tiket pergi dan pulangku, untuk mengecek apakah aku ilegal atau tidak Akhirnya, mereka menelepon ke sekolahku dan ke goshiwonku juga. Barulah mereka mengatakan aku bisa kembali melanjutkan ke bagian bagasi dan berterimakasih karena sudah mau menjawab semua pertanyaan dengan jujur. Tidak lupa juga, mereka kembali mengingatkanku untuk kembali ke Indonesia sebelum masa tinggalku di Korea habis. 

Serelah itu, aku pun langsung menuju bagian bagasi untuk mengambil bawaanku. Bagian bagasi sangat teratur dan juga cepat sehingga itu berjalan cukup cepat. Setelah itu, aku menuju tempat pembelian simcard dan juga bus tujuan Seoul untuk segera sampai ke goshiwon. Itulah pengalamanku pergi ke Korea seorang diri selama 17 jam dengan kejadian di imigrasi Korea.

Semoga kalian suka dengan penulisanku ya!! Terimakasih.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Belajar Bahasa Korea di King Sejong Institute Bandung

Ikut Program Pelatihan Guru Bahasa Korea Lokal, Susah?

Hari Guru di Korea